news Details

MENGAPA SAYA SERING BATUK PILEK?

Anna Mailasari Kusuma Dewi, Sp. THT-KL(K), MSi.Med

Batuk pilek merupakan salah satu keluhan yang umum dialami oleh masyarakat pada umumnya, mulai dari bayi hingga usia tua dapat mengalaminya. Keadaan ini seringkali tidak dihiraukan oleh masyarakat karena dianggap tidak membahayakan jiwa. Bagi sebagian orang, frekuensi batuk pilek ini sangat sering sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penurunan kualitas hidupnya.

Batuk pilek sendiri merupakan gejala akibat adanya reaksi radang atau inflamasi pada saluran nafas, mulai dari hidung sampai paru-paru. Reaksi inflamasi ini dapat disebabkan karena infeksi, alergi ataupun iritasi kronik (lama). Peyebab infeksi tentu sudah kita kenal dapat karena infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Sedangkan Alergi dapat disebabkan karena alergen hirupan (yaitu antigen yang masuk kedalam saluran nafas kita melalui udara) misal : debu, bulu kucing, serbuk sari dan kecoa. Serta dapat juga disebabkan karena alergen makanan seperti susu, kacang dan coklat. Penyebab lain seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor ataupun udara AC dapat menyebabkan iritasi kronik pada mukosa (lapisan) didalam saluran nafas atas, sehingga menyebabkan proses radang yang menimbulkan gejala batuk dan pilek.

Secara medis batuk pilek sering disebut sebagai faringitis yang berarti radang tenggorok dan rinitis yang berarti radang pada hidung. Berdasarkan lama sakit dibedakan menjadi akut, yaitu bila sakit kurang dari 12 minggu dan kronik bila sakit lebih dari 12 minggu atau berulang lebih dari 4 kali dalam setahun.

Terdapat perbedaan batuk pilek yang disebabkan karena infeksi, alergi dan iritasi kronik. Pada infeksi akan disertai gejala tambahan berupa demam, rasa nyeri dan kadang disertai ingus atau dahak kental yang berwarna kekuningan. Batuk pilek karena alergi dan iritasi biasanya tidak disertai adanya demam dan nyeri, keluhannya berupa adanya rasa gatal di hidung atau tenggorok, bersin-bersin dengan ingus encer. Dapat juga disertai batuk yang lama tanpa adanya tanda infeksi. Keluhan ini biasanya timbul saat bila penderita terpapar alergen atau zat iritan secara terus menerus dalam waktu yang lama.

            Untuk mengobati batuk pilek tentu harus diketahui penyebabnya dulu, pada prinsipnya apabila disebabkan karena infeksi perlu diberikan antiradang dan antivirus ataupun antibiotik sesuai dengan petunjuk dokter. Sedangkan batuk pilek karena alergi dan iritasi biasanya dapat sembuh sendiri apabila kita menghindari alergen atau zat iritan yang jadi penyebabnya. Agar dapat mengetahui penyebabnya disarankan untuk ke dokter sehingga dapat diketahui apakah sakit yang diderita karena infeksi atau bukan infeksi. Pemeriksaan penunjang seperti tes alergi juga diperlukan untuk mengetahu penyebab alerginya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak mudah batuk pilek adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C secara teratur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbanyak minum air putih sehingga mencegah tubuh agar tidak dehidrasi. Air putih hangat disarankan pada pasien yang sedang batuk karena dapat membantu mengencerkan dahak dan mengurangi rasa nyeri akibat bengkak di tenggorok. Pemakaian masker disarankan bagi mereka yang sering terpapar debu atau zat iritan, sehingga dapat mengurangi jumlah partikel yang masuk ke saluran nafas. Melakukan cuci hidung dengan larutan salin yang steril disarankan untuk mengurangi keluhan sumbatan hidung dan ingus yang kental. Pola makan yang bergizi dan istirahat yang cukup juga diperlukan untuk mengurangi kekambuhan.

 

Share:

Tags:

Beri Komentar