news Details

DIET UNTUK DISLIPIDEMIA

Oleh Instalasi Gizi RSUP Dr.Kariadi

 

 

 

APA ITU  DISLIPIDEMIA?

Dislipidemia adalah kondisi yang terjadi saat kadar lemak dalam aliran darah mengalami gangguan. Lemak yang dimaksud berupa kolesterol dan trigliserida. Seseorang dikatakan mengalami dislipidemia apabila :

  • Kadar kolesterol total > 200 mg/dL
  • Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) > 100 mg/dL
  • Kadar HDL ( High Density Lipoprotein) < 40 mg /dL
  • Kadar Trigliserida > 150 mg/dL

 

Faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya dislipidemia antara lain :

  • Usia dan jenis kelamin
  • Kadar LDL dapat meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pria berusia diatas 45 tahun dan wanita berusia diatas 55 tahun umumnya mengalami peningkatan kolesterol.
  • Pada keadaan normal, pria memiliki kadar LDL yang lebih tinggi, sedangkan pada wanita menopause kadar LDL menjadi lebih tinggi.
  • Genetik (keturunan)
  • Obesitas (kegemukan)
  • Makanan yang banyak mengandung kolesterol
  • Kurang olahraga
  • Merokok
  • Mengkonsumsi alkohol

 

MENGAPA DISLIPIDEMIA PERLU DIATASI ?

Dislipidemia dapat meningkatkan resiko gangguan jantung dan pembuluh darah seperti serangan jantung dan stroke. Hal ini terjadi karena kolesterol dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam pembuluh darah dan membentuk plak atau dikenal dengan istilah aterosklerosis. Sehingga menyebabkan diameter pembuluh darah mengecil dan menjadi kaku.

APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA MENGALAMI DISLIPIDEMIA ?

Pilar utama dalam pengelolaan dislipidemia adalah modifikasi pola hidup sehat, yaitu modifikasi diet, latihan jasmani/olahraga, dan menjaga berat badan normal. Modifikasi pola hidup sehat bila sudah dilakukan tetapi kadar kolesterol masih tinggi maka dapat dibantu dengan menggunakan obat – obatan sesuai anjuran dan pengawasan dokter.

 

BAGAIMANA CARA MENGATUR POLA MAKAN UNTUK MENURUNKAN KOLESTEROL?

Pola makan sehat yang sudah banyak diteliti dan dianjurkan oleh American College of Cardiology (ACC)/AHA untuk menurunkan kadar kolesterol darah dikenal dengan istilah Diet Mediterania. Prinsip diet ini adalah rendah lemak jenuh (9 – 10 % dari kebutuhan energy harian) dan tinggi lemak tidak jenuh, terutama asam lemak omega 3, dan tinggi serat yaitu sebanyak 27 – 37 gram per hari. Cara diet Mediteranian adalah :

  • Menggunakan lemak sehat atau lemak tidak jenuh untuk mengolah/menyiapkan makanan. Mengganti mentega, margarine, krim, minyak goreng (minyak kelapa/minyak kelapa sawit) dengan minyak zaitun, atau minyak kacang kedelai
  • Mengkonsumsi sayuran dan buah – buahan dengan porsi yang lebih banyak setiap kali makan
  • Mengganti tehnik memasak yang menggunakan banyak lemak seperti menggoreng atau kuah santan dengan memanggang, mengukus, atau menumis dengan sedikit minyak.
  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula dan garam, mengganti snack manis dengan buah – buahan.
  • Mengurangi konsumsi daging merah, diganti dengan ikan, daging ayam tanpa kulit, kacang – kacangan.
  • Memperbanyak penggunaan bawang putih, bawang merah, daun bawang sebagai bumbu masak

Bahan makanan yang dianjurkan pada diet Mediteranian ini antara lain sayuran, buah – buahan, kacang – kacangan, dan biji – bijian, minyak zaitun, minyak ikan, minyak kacang kedelai, ikan, daging ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, roti gandum utuh, teh hijau, dan bumbu masak alami terutama bawang putih, bawang merah, daun bawang.

 

Referensi :

Mahan, L. Kathleen, Raymond, Janice L. 2017. Krause ‘s : Food & The Nutrition Care Process, 14th edition. Elsevier Inc. St Louis, Missouri.

Share:

Tags:

Beri Komentar