GAYA HIDUP SEHAT CEGAH HEPATITIS B

oleh dr. Agung Prasetya, Sp.PD dari RSUP dr. Kariadi

 

Sahabat sehat, penyakit hepatitis ternyata bukan hanya disebabkan oleh virus. Keracunan obat dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain dalam industri modern bisa juga menyebabkan hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup, atau terserap melalui kulit penderita.

Pekerjaan hati adalah menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah. Jika banyak zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak, shingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

Hepatitis sendiri terdiri dari hepatitis akut (terjadi kurang dari 6 bulan) dan kronis (terjadi lebih dari 6 bulan). pada hepatitis akut dapat disebabkan oleh virus hepatitis A, sedangkan pada hepatitis kronis dapat disebabkan oleh virus hepatitis B, dan C yang dapat menyebabkan peradangan hati menahun dimana pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Bahkan mulai dari bayi hingga mereka yang berusia lanjut. Khusus pada bayi hepatitis B biasanya ditularkan dari ibunya, tepatnya saat ibunya melahirkan, mengalami perlukaan dan kontak dengan luka pada tali pusar. Selain itu hepatitis juga dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama. Adapun untuk pengobatan pada hepatitis B kronik bisa dengan pemberian obat atau suntikan, namun keberhasilannya untuk sembuh hanya sekitar 10 hingga 20 persen. Oleh karenanya sangat dianjurkan untuk memiliki gaya hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit hepatitis B ini. Jika ada pasangan yang salah satunya terserang penyakit hepatitis, maka pasangannya yang lainnya harus memeriksakan diri karena hepatitis juga bisa menular melalui hubungan intim.  Selain itu jika ada salah satu anggota keluarga serumah yang terkena virus hepatitis B atau C, sebaiknya seluruh anggota keluarga yang serumah darahnya diperiksa semua karena beresiko terkena. Jika negatif untuk hepatitis B dan belum ada kekebalannya, maka perlu untuk imunisasi, sedangkan untuk hepatitis C sampai saat ini belum ada imunisasinya.

Jadi sebaiknya, segeralah memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, supaya bisa dilakukan cek laboratorium untuk mengetahui fungsi hati .

 

 

Share:

Tags:

Beri Komentar