YUK, KENALI TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Oleh dr. Rahmad Rizal Budi Wicaksono, SpOG(K) dari RSUP Dr.Kariadi

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu, berdampak pada beberapa agenda dan kegiatan di masyarakat harus mengalami penyesuaian.Masyarakat juga dihimbau untuk tetap di rumah dan tidak berpergian jika tidak dalam keadaan mendesak, guna meminimalisir persebaran virus Covid-19 khususnya untuk kelompok rentan(balita, anak-anak, manula, ibu hamil, dsb). Ibu hamil tergolong dalam kelompok rentan karena daya tahan tubuh ibu hamil yangcenderung lebih lemah, sehingga ibu hamil menjadi lebih rentan untuk terinfeksi virus Covid-19. Kondisi ini menyebabkan banyak ibu hamil takut untukberkegiatan di luar rumah, termasuk memeriksakan kehamilan di fasilitas kesehatan. Ibu hamil tidak perlu takut untuk memeriksaan kondisi kehamilannya, karena setiap fasilitas kesehatan yang beroperasi selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan regulasi yang ada.Sehingga ibu hamil dapat menjalani pemeriksaan kehamilan,terlebihjika terdapat tanda bahaya kehamilan.

Apabila Ibu hamil merasakan nyeri perut dan kontraksi, makadianjurkan untuk segera pergi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.Nyeri perut atau kontraksi dapat menjadi tanda bahaya pada kehamilan, apabila disertai adanya perdarahan atau keluar cairan dari jalan lahir, nyeri dirasakan semakin kuat, dan terjadi sebelum hari perkiraan persalinan ibu. Nyeri perut bawah yang hebat pada awal kehamilan dapat menandakan adanya keguguran. Ibu hamil juga perlu waspada jika kontraksi yang terjadi sebelum masuk masa persalinan karena dapat menyebabkan persalinan premature.Tanda bahaya pada kehamilan lainnya yaitu perdarahan dari jalan lahir. Perdarahan dapat hanya sebatas bercak, atau perdarahan yang cukup banyak bahkan disertai adanya gumpalan daging. Perdarahan tersebut perlu diwaspadai terutama jika disertai nyeri dan kram perut.

Mual muntah yang berlebih juga menjadi tanda bahaya pada kehamilan. Mual dan muntah yang terjadi secara berlebihan, dapat menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, kurang gizi, hingga penurunan berat badan. Kondisi ini disebut denganhyperemesis gravidarum dan perlu segera ditangani oleh dokter. Pergerakan janin juga menjadi indikator tanda bahaya kehamilan. Ketika janin tiba-tiba hanya bergerak sedikit, atau bahkan tidak bergerak sama sekali,kondisi tersebut merupakan tanda-tanda gawat janin. Jika gerakan janin kurang dari 10 kali dalam jangka waktu dua jam, sebaiknya segera pergi ke fasilitas kesehatan.

 

Demam tinggi juga menjadi salah satu tanda bahaya pada kehamilan.Demam dapat mengindikasikan adanya infeksi misalnya infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, infeksi pada saluran cerna, bahkan infeksi pada selaput ketuban. Apa pun penyebabnya, demam yang dialami ibu hamil adalah kondisi yang perlu segera diperiksakan dan diobati oleh dokter. Jika tidak, demam ini dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.Selain itu, ibu hamil perlu berhati-hati apabila mengalami nyeri kepala, bengkak-bengkak, gangguan penglihatan, tekanan darah tinggi, dan kencing berbusa, karena bisa jadi hal tersebut menandakan preeklamsia. Jika ibu hamil mengalami salah satu tanda bahaya pada kehamilan di atas, segera periksakan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Share:

Tags:

Beri Komentar