Penyakit Jantung Koroner (Coronary Heart Disease, CDH) adalah istilah umum yang dipakai untuk semua gangguan yang menyangkut obstruksi darah melalui arteri koronaria.Selain istilah CDH, ada juga istilah penyakit jantung aterosklerotik coroner (Coronary Etherocslerosis Heart Disease, CADH).
Istilah atherosclerosis berasal dari bahasa Yunani dati kata athere yang berarti bubur atau lunak. Istilah ini menggambarkan penampilan kasar dari bahan plak. Aterosklerosis adalah suatu proses panjang yang dimulai sejak usia anak-anak, tetapi proses ini memerlukan waktu bertahun-tahun. (Mutaqin, 2011:132)
Aterosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu penebalan dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti koronaria, basilar, aorta, dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah ke jaringan dan organ-organ utama yang dimanifestasikan sebagai penyakit arteri coroner, miokard infark, aneurisma, dan cerebro vaskuler accident. (Ruhyanudin, 2007:46)
Istilah yang digunakan untuk penyakit ini beragam meliputi; penyakit atherosclerosis jantung, penyakit jantung koroner, ischemic heart disease, dan coronary artery disease .apapun namanya istilah-istilah tersebut merupakan sinonim yang digunakan untuk menjelaskan proses penyakit.
 
FAKTOR PENYEBAB Penyakit Jantung Koroner.
a) Hiperlipoproteinemia
Faktor resiko utamanya adalah hiperlipidemia (peningkatan lipid serum) dalam bentuk kolesterol lebih tinggi dari 200 mg/dl mempunyai resiko 4 kali lebih besar dari individu dengan kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl.
b) Makanan
Makanan yang tinggi kalori, lemak, kolesterol, gula, dan garam adalah factor resiko koronaris. Dianjurkan agar menghindari lemak jenuh seperti lemak dari kelapa dan hewan. Lemak jenuh ganda dari jagung, biji kapas, kedelai, bunga matahari, dapat dipakai sebagai pengganti lemak jenuh.
c) Hipertensi
Hipertensi dapat mempercepat proses aterosklerosis apabila disertai dengan hiperlipidemia. Meskipun hipertensi diastolik adalah kriteria utama untuk menentukan tekanan darah tinggi dan lebih baik berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, peningkatan baik tekanan sistolik dan diastolik berhubungan dengan perkembangan penyakit jantung iskemik. Tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih besar dari atau sama dengan 90 mmHg dianggap sebagai faktor risiko yang signifikan untuk serangan jantung, terutama ketika hadir dalam orang yang lebih muda.
d) Merokok�
Nikotin dan karbonmonoksida dari rokok mempunyai efek yang jelek pada pembuluh darah. Merokok merupakan factor risiko utama yang menyebabkan kematian dari CAHD. Merokok bisa mengurangi kadar kolesterol HDL dan meningkatkan kolesterol LDL. Merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbonmonoksida di dalam darah sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapidan dinding arteri. Merokok dapat mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan.
Merokok juga dapat meningkatkan kecenderungan darah membentuk bekuan sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri perifer, arteri koroner, stroke, dan penyumbatan suatu arteri cangkokan setelah pembadahan.
e) Keturunan
Meski asosiasi ini tidak jelas, faktor genetik tampaknya bermain RLE dalam pengembangan CAD. Rupanya sebuah toward hypertension kecenderungan, hiperlipidemia, dan diabetes. Namun, tidak diketahui apakah kecenderungan warisan atau hanya hasil dari pola gaya hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika kemudian benar, faktor-faktor risiko utama dapat diubah positif.
f) Obesitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa dan asupan makanan meningkat dikaitkan dengan peningkatan dalam LDL. Orang obesitas juga memiliki kecenderungan intoleransi glukosa hypertension and. Obesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (BB / TB2) lebih besar dari 20% di atas berat badan ideal.
g) Gaya hidup
Meskipun dokumentasi yang tepat dari efek positif dari latihan terhadap risiko CAD sulit, studi melakukan mendukung penurunan risiko CAD di antara orang dikondisikan dengan baik seperti lari dan pelari marathon. Tidak aktif berhubungan dengan penurunan HDL.
h) Diabetes Melitus
Terlepas dari faktor-faktor sebelumnya yang telah dipelajari dan sangat terlibat dalam CAD. Glukosa intoleransi seperti yang dibuktikan dalam diabetes mellitus telah diidentifikasi sebagai faktor cardiovascular risk kuat, khususnya di kalangan perempuan.
i) Usia dan jenis kelamin
CAD yang lebih menonjol dalam manusia yang lebih tua. Kematian dari CADdilaporkan lima kali sering untuk laki-laki sebagai perempuan di 35  sampai 40 tahungrup tua dan dua sampai tiga kali lebih sering pada mereka 60 tahun dan lebih tua. Perbedaan  perbedaan ini telah dikaitkan dengan hormon seks wanita, karena ini system kekebalan wanita menurun dengan cepat setelah menopause. Estrogen kontrasepsi oral didasarkan telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko CAD dan MI akut pada wanita 45 tahun dan khususnya muda, jika mereka juga merokok dan memiliki tekanan darah tinggi. Ini hasil temuan dari studi yang telah menunjukkan kolesterol serum tinggidan tingkat trigliserida pada wanita menggunakan kontrasepsi oral. Terjadinya CAD padaorang kurang dari 30 tahun biasanya berhubungan dengan hiperlipidemia, hipertensi, dan merokok.

 

Share:

Tags: Jantung Koroner

Beri Komentar

">">