Karies Gigi, ASI dan MPASI
oleh: drg. Diah Ajeng Purbaningrum, MDSc, SpKGA dari RSUP Dr.Kariadi
Karies gigi (gigi berlubang) merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang sering terjadi, terutama pada anak-anak. Karies dapat terjadi karena multifaktorial dengan setidaknya ada 4 faktor utama penyebab karies gigi yaitu host (gigi), substrat (makanan), mikroorganisme (bakteri) dan waktu. Karies gigi dapat terjadi jika ada Keempat faktor tersebut karena saling keterkaitan. Substrat yang berupa sisa makanan atau minuman yang manis dan lengket yang akan menempel pada gigi dalam kurun beberapa waktu akan diproses oleh bakteri menjadi asam sehingga terjadi penurunan keasaman pada permukaan gigi sehingga memudahkan gigi untuk terbentuk karies.
Beberapa pakar mengatakan bahwa ASI bersifat nonkariogenik yang berarti bahwa ASI tidak dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Pada proses menyusu langsung dari payudara ibu, ASI akan keluar jika ada hisapan dari bayi dan biasanya ASI langsung ditelan sehingga ASI tidak merendam permukaan gigi. ASI mengandung laktosa yang berguna untuk perkembangan otak bayi. Laktosa merupakan karbohidrat yang dapat difermentasi oleh bakteri sehingga dapat menyebabkan kerusakkan pada gigi. Selain laktosa ternyata ASI juga mengandung laktoferin serta immunoglobulin A yang mampu mengurangi aktivitas bakteri yang dapat merusak gigi.
Pemberian ASI diberikan pada saat 6 bulan pertama hingga 1 tahun, setelah 1 tahun anak diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI biasanya disesuaikan dengan menu keluarga. Hal ini dapat beresiko pada keruksakan gigi karena karbohidrat yang terdapat MPASI dapat diproses oleh bakteri menjadi asam sehingga menimbulkan kerusakan gigi. Pembersihan gigi yang tidak optimal pada anak juga dapat meningkatkan resiko anak mengalami gigi berlubang. Seringkali orang tua merasa kesulitan untuk menyikatkan gigi pada bayi karena mereka seringkali berontak dan menangis, sehingga orang tua enggan untuk melanjutkan membersihkan gigi bayi mereka. Akibatnya sisa makanan yang menempel pada gigi dapat menyebabkan terjadinya gigi berlubang. Jika anak belum kooperatif untuk disikat giginya orang tua masih tetap bisa melakukan pembersihan gigi dengan cara menggulungkan kasa pada jari telunjuk kemudian di celupkan ke air hangat dan orang tua bisa membersihkan gigi anak dengan mengusapkan kasa tersebut ke seluruh permukaan gigi, tidak hanya gigi tetapi juga lidah, gusi dan pipi bagian dalam. Hal tersebut dilakukan terutama sebelum tidur malam supaya pada saat tidur rongga mulut anak dalam keadaan bersih.
Beri Komentar