FOOT SELF-CARE (PERAWATAN KAKI MANDIRI) UNTUK MENCEGAH ULKUS KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Oleh Wahyu Indah Safitri, S.Kep.,Ns dari RSUP Dr.Kariadi

 

 

Sahabat sehat, tahukah Anda bahwa kerusakan saraf dan penurunan aliran darah pada penderita diabetes melitus (Diabetisi) menyebabkan masalah ulkus kaki infeksi, dan tindakan amputasi. Ulkus Kaki disebabkan oleh gangguan persarafan, gangguan sirkulasi, dan infeksi pada tungkai bawah yang berakibat munculnya suatu kelainan. Mengingat jumlah diabetisi yang semakin meningkat dan besarnya biaya perawatan akibat amputasi, maka dibutuhkan tindakan pencegahan.

Pengelolaan DM tidak hanya menggantungkan peran dari tenaga kesehatan, namun dibutuhkan manajemen diri diabetisi. Hal ini sesuai dengan model perawatan penyakit kronis yang dikembangkan oleh International Council of Nurses (ICN) yaitu The Chronic Care Model. Model perawatan ini menitikberatkan peran diabetisi dalam melakukan manajemen diri pada dirinya yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan. Salah satu manajemen diri diabetisi untuk pencegahan ulkus diabetik adalah perawatan kaki. Perawatan kaki dapat meminimalisir terjadinya luka yang berkembang menjadi ulkus dan terbukti mampu menurunkan risiko terjadinya amputasi sampai 85%.

Berikut ini cara perawatan kaki yang bisa dilakukan secara mandiri penderita DM antara

lain :

  1. Pemeriksaan kondisi kaki secara teratur setiap hari

Mengecek punggung dan telapak kaki dari gejala-gejala kulit kemeraham, kulit melepuh, terdapat luka di kaki, teraba hangat dan tampak bengkak

  1. Menjaga kebersihan kaki setiap

Mencuci kaki dengan sabun yang lembut pada telapak dan sela-sela kaki dan gunakan sikat kuku jika ada kotoran, selanjutnya bilas dengan air bersih

  1. Pemeriksaan rutin kuku kaki

Periksa kelainan kuku yang tumbuh ke arah dalam, kuku kaki yang panjang dan kondisi kuku yang mudah rapuh.

  1. Pemotongan rutin kuku kaki

Pemotongan kuku sekali seminggu dengan membasuh kaki sebelum dipotong, dan tidak disarankan menggunakan pisau atau alat cukur, akan tetapi gunakan alat pemotong kuku

 

yang tepat. Cara pemotongan kuku dilakukan secara lurus. Kuku yang menusuk daging karena tumbuh ke dalam disarankan untuk pengobatan dan perawatan oleh tenaga ahli

  1. Perawatan terhadap kalus (kapalan/ kulit yang menebal dan mengeras) pada kaki. menghaluskan kulit yang kasar (callus) dengan memakai alat khusus setelah selesai mandi. Tidak dianjurkan untuk memotong kalus karena akan beresiko terjadinya
  2. Pemilihan alas kaki dan kaos kaki

Bahan kaos kaki yang digunakan harus terbuat dari wol atau katun yang memudahkan dalam penyerapan keringat dan tidak memberikan efek panas pada kaki

  1. Pengecekan kondisi sepatu sebelum digunakan

Pastikan tidak terdapat benda-benda yang dapat beresiko terjadinya trauma pada kaki. Hal ini bertujuan memastikan tidak adanya serangga atau benda yang menyengat di dalam sepatu

  1. Pemakaian sepatu baru

Pemakaian sepatu baru secara berangsur dan perlu diperhatikan tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama untuk penyesuaian bentuk kaki dengan bentuk sepatu baru

  1. Penentuan jenis sepatu saat cuaca panas atau musim panas (kemarau)

Pakailah sepatu yang nyaman dan bisa melindungi kaki agar terjaga dalam kondisi kering dan tidak menimbulkan keringat

  1. Tips menghangatkan kaki

Pemakaian kaos kaki dapat membantu dalam menghangatkan kaki. Tidak disarankan menghangatkan kaki dengan cara mencuci dan merendam kaki dengan air panas atau hangat atau melakukan kompres hangat untuk kaki. Kondisi kaki yang panas dapat memicu adanya gangguan pada saraf perifer

Share:

Tags:

Beri Komentar