DAMPAK PANDEMI COVID 19 PADA PENDERITA KANKER

Penyusun : dr. Nur Iman Nugroho, Sp.THT-KL

 

 

Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus korona jenis baru. Virus ditularkan dari orang ke orang melalui cairan dari saluran napas melaluibersin dan batuk, serta kontak dengan permukaan benda atau individu yang terkontaminasi.1World Health Organization (WHO) mendeklarasikan wabah COVID-19 menjadi status pandemic pada Maret 2020 sehingga mendesak semua negara untuk mengambil tindakan dalam mendeteksi dan mencegah penyebaran infeksi. Instruksi telah diberikan WHO untuk melindungi mereka yang berisiko tinggi COVID-19 yaitu usia tua, orang dengan penyakit komorbid seperti hipertensi, penyakit paru kronik, kanker,  dan penyakit jantung. Penderita kanker berisiko lebih tinggi terjangkit COVID-19, karena mereka umumnya berusia tua, memiliki beberapa penyakit komorbid, dan supresi system imun oleh karena penyakit maupun efek samping terapi.

Perawatan penderita kanker selama krisis ini adalah suatu tantangan berat mengingat risiko kematian akibat kanker diikuti dengan risiko terjangkit COVID 19. Kerugian didapatkan pada penderita kanker yang dapat disembuhkan dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi namun terhenti karena pertimbangan risiko tertular COVID-19

Prevalensi penderita kanker yang terjangkit COVID-19 bervariasi. Dari 1.524 penderita kanker di China, periode Desember 2019-Februari 2020, 12 penderita (0.79 %) terinfeksi COVID 19.6 Prevalensi lebih tinggi didapatkan di Amerika, dalam 5700 penderita COVID-19, 6 persen menderita kanker, dan di Italia 8 persen dari penderita COVID-19 memiliki riwayat kanker.7,8

Risiko penularan COVID -19 pada penderita kanker didapatkan dari lingkungan sekitar penderita maupun dari rumah sakit. Penderita kanker harus diinformasikan mengenai gejala COVID-19, dan dilatih untuk menerapkan pencegahan saat dirumah maupun berkunjung ke RS dengan :1) Menjaga jarak minimal sejauh 2 meter saat berinteraksi dengan orang lain, 2) Menggunakan masker saat berkunjung ke RS3) Mencuci tangan secara rutin dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik, 4) Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter secara teratur, 5). Melakukan olahraga ringan secara rutin di rumah,6) membersihkan rumah secara rutin, terutama benda yang sering disentuh seperti meja, kursi, dan gagang pintu,7) Konsumsi makanan bergizi seimbang.

Pengambilan keputusan mengenai pengobatan kanker yang tertunda selama pandemi COVID-19 adalah dengan menyeimbang kan risiko perkembangan kanker disbanding risiko morbiditas COVID-19. Pengobatan kuratif tetap berlanjut sesuai rencana untuk memastikan peluang terbaik untuk remisi, berlawanan  pada penderita yang menjalani terapi paliatif berisiko COVID-19 lebih besar daripada manfaat pengobatan kanker. Pendekatan ini mempertimbangkan kondisi penderita, urgensi dan manfaatdariperawatankankerdan manfaatnya yang diantisipasimengingatpotensirisiko COVID-19 sertasumberdaya yang tersediauntukmenyediakanperawatandenganaman. Dengan menggunakan pendekatan ini, penderita dapat dikelompokkan kedalam tingkatan berikut:

Tingkat 1:Prioritas tinggi. Kondisi mengancam jiwa atau secara klinis tidak stabil dan / atau di mana pengobatan yang direncanakan akan menghasilkan manfaat yang signifikan (Memperpanjang hidup atau meningkatkan kualitas hidup).

Tingkat 2:Prioritas menengah. Kondisi serius namun tidak mengancam jiwa, dapat dilakukan penundaan singkat. Namun, penundaan lebih lama dari 6-8 minggu berpotensi berdampak pada kondisi penderita.

Tingkat 3 : Prioritas rendah. Kondisinya stabil, pengobatan dapat ditunda dengan aman selama pandemi COVID-19, serta penderita yang merencanakan perawatan yang tidak mungkin memberikan manfaat signifikan (Tidak memperpanjang hidup atau meningkatkan kualitas hidup).Tim multidisiplin akan meninjau setiap penderita untuk memutuskan apakah diperlukan perubahan.

Penderita kanker tetap perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menyusun kembali rencana pengobatan kanker selama masa wabah ini.. Dokter akan menilai stadium kanker dan kondisi umum penderita. Penderita kanker dating berkonsultasi ke RS dengan mengikuti creening ketat yang diberlakukan  RS  maupun langkah pencegahan yang telah dijabarkan diatas.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Rothan HA, Byrareddy SN. The epidemiology and pathogenesis of coronavirus disease (COVID-19) outbreak. J Autoimmun.2020 Feb 26:102433.
  2. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019. Cited June 3 2020.
  3. GuanW, Liang W, Zhao Y et al.Comorbidity and its impact on 1590 patients with COVID-19 in China: anationwide analysis.Eur Respir J 2020; 55: 2000547.
  4. Saini KS, Heras B, Castro J, Venkitaraman R, et al.Effect of theCOVID-19 pandemic on cancer treatment and research.Lancet. Vol 7 June 2020
  5. Uzzo RG,KutikovA,Geynisman.Coronavirus disease 2019 (COVID-19): Cancer care during the pandemic.https://www.uptodate.cm/contents/coronavirus-disease-2019-covid-19-cancer-care-during-the-pandemic.Cited June 3 2020.
  6. Yu J, Ouyang W, Chua MLK, Xie C. SARS-CoV-2 Transmission in Patients With Cancer at a Tertiary Care Hospital in Wuhan, China.Yu J, Ouyang W, Chua MLK.JAMA Oncol. 2020.
  7. Richardson S, Hirsch JS, Narasimhan M, et al. Presenting Characteristics, Comorbidities, and Outcomes Among 5700 Patients Hospitalized With COVID-19 in the New York City Area. JAMA. 2020;
  8. Grasselli G, Zangrillo A, Zanella A, et al.,Baseline Characteristics and Outcomes of 1591 Patients Infected With SARS-CoV-2 Admitted to ICUs of the Lombardy Region, Italy.JAMA. 2020;
  9. https://www.alodokter.com/dampak-covid-19-pada-penderita-kanker-dan-langkah-pencegahannya. Cited 3 June 2020.
  10. https://www.esmo.org/for-patients/patient-guides. Cited 3 June 2020
Share:

Tags:

Beri Komentar