APAKAH BERSIH-BERSIH RUMAH TERMASUK OLAHRAGA?

oleh dr. Nura Eky Vikawati

Banyak orang terutama para ibu merasa apabila dirinya sudah mengerjakan tugas harian seperti mencuci, mengepel, menyapu rumah merasa dirinya “sudah olahraga”. Benarkah, mengerjakan pekerjakan domestik rumah tangga termasuk olahraga?

Olahraga atau dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai physical exercise (PE), adalah suatu aktivitas fisik terstruktur, repetitive, direncanakan, dan bertujuan untuk perkembangan atau pemeliharaan kesehatan fisik (1). PE termasuk ke dalam subkategori dari aktivitas fisik yang dilakukan pada waktu senggang. Aktivitas fisik sendiri merupakan perilaku yang multidimensional. Terdapat banyak variasi aktivitas yang berkontribusi dalam aktivitas fisik contohnya adalah aktivitas rumah tangga (memandikan anak, membersihkan rumah), aktivitas pekerjaan, aktivitas waktu senggang (bernyanyi, berenang, dan aktivitas-aktivitas PE lainnya), serta aktivitas transportasi (berjalan kaki, bersepeda).   

Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Banyak penelitian menyebutkan bahwa aktivitas fisik mencegah kita dari penyakit metabolik seperti diabetes melitus dan penyakit jantung dan pembuluh darah seperti stroke (2,3). Sedangkan inaktivitas fisik atau perilaku hidup sedenter berkontribusi terhadap 3% angka kesakitan di negara berkembang dan 3,2 juta kematian tiap tahun (4).

Aktivitas fisik dapat digolongkan ke dalam aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik ringan adalah aktivitas fisik yang hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan, saat melakukan aktivitas masih bisa berbicara dan bernyanyi. Energi yang dikeluarkan selama melakukan aktivitas ini <3,5 Kkal/menit. Contoh aktivitas fisik ringan adalah berjalan santai, duduk bekerja di depan computer, membaca, menulis, menyetir, berdiri dengan melakukan pekerjaan rumah tangga ringan seperti mencuci piring, setrika, memasak, menyapu, mengepel, menjahit (5).

Aktivitas fisik sedang adalah aktivitas yang ketika melakukan kegiatan tubuh sedikit berkeringat, denyut jantung dan frekuensi napas menjadi lebih cepat, namun tetap dapat berbicara tetapi tidak bernyanyi. Energi yang dikeluarkan sekitar 3,5 – 7 Kkal/menit. Contoh aktivitas yang termasuk sedang antara lain berjalan cepat (5 km/jam), memindahkan perabot ringan, berkebun, menanam pohon, mencuci mobil, pekerjaan tukang kayu, membersihkan rumput dengan mesin pemotong, olahraga seperti tenis meja, bowling, dansa, bulu tangkis dan volley yang sifatnya rekreasional (5).

Aktivitas fisik berat adalah apabila selama beraktivitas tubuh mengeluarkan banyak keringat, denyut jantung dan frekuensi napas sangat meningkat, sampai terengah-engah. Energi yang dikeluarkan >7 Kkal/menit. Contohnya adalah berjalan cepat >5km/jam, mendaki bukit, berjalan membawa beban di punggung, naik gunung, jogging kecepatan 8 km/jam, dan berlari, pekerjaan seperti menyekop pasir, memindahkan batubata, menggali dan mencangkul, olahraga seperti basket, bulu tangkis, volley, sepak bola, tenis, tinju yang sifatnya kompetitif (5).

Jadi bagaimana dengan bersih-bersih setiap hari? Apakah termasuk aktivitas fisik? Bersih-bersih seperti menyapu, mengepel, mencuci termasuk aktivitas fisik namun tergolong ringan apabila masih bisa dilakukan sambil bernyanyi. Bila pekerjaan domestik sehari-hari kita tergolong aktivitas ringan sebaiknya ditambahkan kegiatan lain yang tingkatnya sedang dan berat agar tubuh tetap bugar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan agar setiap orang melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit/minggu agar jantung sehat. Sedangkan WHO menganjurkan dewasa usia 18-64 tahun untuk melakukan aktivitas fisik aerobic sedang selama 150-300 menit atau aktivitas fisik berat paling tidak 75 – 150 menit dalam seminggu.

Mari melakukan anjuran Kemenkes atau WHO untuk tetap aktif secara fisik.

Salam sehat 

 

Daftar pustaka :

  1. Hardman AE, Stensel DJ. Physical Activity and Health: The Evidence Explained. Vol. Second edi, Routledge Taylor & Francis Group. Routledge; 2009.
  2. Teh CH, Chan YY, Lim KH, Kee CC, Lim KK, Yeo PS, et al. Association of physical activity with blood pressure and blood glucose among Malaysian adults : a population-based study. Public Health. 2015;15:1–7.
  3. Pandey A, LaMonte M, Klein L, Ayers C, Psaty BM, Eaton CB, et al. Relationship Between Physical Activity, Body Mass Index, and Risk of Heart Failure. J Am Coll Cardiol. 2017;69(9):1129–42.
  4. WHO. Global status report on communicable disease 2014 [Internet]. Geneva, Switzerland; 2014. Available from: https://www.who.int/nmh/publications/ncd-status-report-2014/en/
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aktivitas Fisik [Internet]. 2020. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/
Share:

Tags:

Beri Komentar