Rehabilitasi jantung dapat meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan. Rehabilitasi jantung terbukti efektif dalam mengurangi gejala dan meningkatkan kapasitas latihan sehingga mampu hidup mandiri dan kembali bekerja. Indikasi program latihan pada gagal jantung adalah kondisi gagal jantung yang stabil. Kontraindikasi program latihan pada gagal jantung adalah:

  • Gagal jantung tidak terkompensasi
  • Sumbatan aliran darah pada ruangan jantung
  • Gangguan irama jantung yang tidak stabil
  • Penyakit jantung iskemik yang tidak stabil
  • Penyempitan pembuluh darah aorta yang berat
  • Hipertensi pulmonal berat

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikanselama program latihan adalah:

Kelelahan dan sesak napas lebih diperhatikan disamping target denyut jantung dan beban latihan.
Sesi pemanasan dan pendinginan harus lebih panjang.

Hindari latihan dengan pembebanan.

Monitor EKG diperlukan pada pasien dengan riwayat denyut jantung yang sangat cepat, henti jantung, darah rendah yang dicetuskan oleh aktivitas.
Aktivitas latihan dimulai dengan intensitas ringan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.

Pasien perlu dievaluasi berkala untuk melihat tanda dari gagal jantung, perubahan cepat pada berat badan atau tekanan darah, sesak napas dan nyeri dada khas yang dicetuskan latihan, meningkatnya gangguan irama jantung.

Latihan tidak boleh melewati batas latihan yang telah ditetapkan.


Pada saat rawat inap maka latihan dilakukan saat kondisi pasien mulai stabil dengan latihan menyesuaikan kondisi klinis pasien. Latihan yang dapat diberikan adalah latihan napas untuk memperbaiki pola napas, fisioterapi dada, latihan lingkup gerak.
sendi aktif / aktif dengan bantuan / pasif, latihan gerakan sendi pergelangan kaki, serta penyesuaian aktivitas dengan sesuai dengan derajat gagal jantung.
Sedangkan untuk fase rawat jalan sebaiknya latihan dimulai empat minggu setelah stabil dikarenakan masa perbaikan awal dari pasien gagal jantung dimulai pada waktu tersebut. Kemudian, latihan disesuaikan dengan kondisi individual antara lain kondisi kapasitas fungsional awal, status klinis, kemampuan adaptasi, penyakit lain yang memperberat, dan usia.

  • Latihan pada gagal jantung terdiri dari empat jenis latihan yakni latihan aerobik, latihan penguatan, latihan fleksibilitas, latihan fungsional.
  • Latihan aerobik
  • Latihan ini merupakan latihan yang melibatkan aktivitas kelompok otot besar dengan tujuan untuk meningkatkan ambang batas oksigen maksimal dalam bernapas, meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas dan stamina/ketahanan.
    Latihan penguatan
  • Latihan penguatan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan sirkuit. Latihan ini bertujuan untuk mengurangi pengecilan otot. Dosis dari latihan ini adalah pengulangan yang banyak tetapi tahanan yang rendah.
  • Latihan fleksibilitas
  • Latihan fleksibilitas bertujuan untuk melatih lingkup gerak sendi ekstremitas atas dan bawah serta mengurangi risiko cedera.
  • Latihan fungsional
  • Latihan fungsional bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aktivitas sehari-hari yang difokuskan pada aktivitas tertentu agar pasien dapat kembali bekerja serta untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempertahankan kemandirian.
Share:

Tags:

Beri Komentar