SKRINNING KESEHATAN JANTUNG DENGAN SMARTPHONE 

Oleh

(Estri Linda Wijayanti, S.Kep., Ns - Instalasi Jantung)

 

Memeriksa kesehatan jantung sejak dini menjadi hal penting yang dapat dilakukan bagi siapa saja. Karena serangan jantung ataupun penyakit jantung lainnya bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan terhadap orang yang belum terdeteksi memiliki masalah pada jantung dan pembuluh darah, seperti yang dialami Ashraf Sinclair.

Mengapa disebut “silent killer”, karena penyakit serangan jantung yang timbul hampir tanpa adanya gejala awal namun dapat menyebabkan kematian secara mendadak karena disebabkan tertutupnya aliran darah pada pembuluh darah koroner. Salah satunya penyakit jantung adalah yang merupakan pembunuh nomor satu di dunia.

Terdapat tren kecenderungan bahwa penyakit jantung dan turunannya (kardiovaskular) dialami pada usia muda. Banyak orang berpikir bahwa penyakit jantung identik dengan usia tua sehingga kebanyakan usia produktif merasa aman. Itulah sebabnya untuk memastikan kesehatan jantung, dokter menyarankan pengecekan secara berkala. Pemeriksaan kondisi jantung dan pembuluh darah dapat dilakukan sendiri ataupun dengan bantuan dokter.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pendeteksi penyakit jantung yang dikombinasikan dengan sistem pakar sehingga user dapat mendeteksi penyakit jantung yang dirasakan secara dini dan mandiri. Pemeriksaan dapat dengan bantuan pengukuran kalkulator ASCVD (Atherosclerotic Cardiovascular Disease) yang tersedia di internet dan aplikasi. Untuk mengeceknya bisa memakai aplikasi yang diunduh dari App Store ataupun Android.

Kalkulator pengukuran risiko juga telah disiapkan oleh situs American College of Cardiology. Namun, ada beberapa informasi yang diperlukan untuk mengecek kesehatan jantung dengan kalkulator itu.

Informasi yang dibutuhkan :

  1. Usia
  2. Jenis kelamin
  3. Ras
  4. Tekanan darah sistolik
  5. Kolesterol total
  6. Kolesterol HDL
  7. Riwayat diabetes
  8. Status merokok
  9. Perawatan hipertensi

Selain dari yang dituliskan di atas, informasi yang mungkin bisa ditambahkan adalah seperti tekanan darah diastolik, kolesterol LDL, penggunaan statin, dan terapi aspirin. Pengecekan kolesterol dapat dilakukan di laboratorium terdekat. Setelah semua data terkumpul, bisa masukkan ke dalam kalkulator pengecekan. Otomatis kalkulator akan menghitung dan memberikan angka dalam hitungan persen.

Inilah indikatornya :

  1. Lebih kecil dari 5 persen berisiko kecil
  2. Antara 5-7,4 persen ada pada batas risiko
  3. Antara 7,5-19,9 persen berisiko sedang
  4. Lebih besar dari 20 persen memiliki risiko tinggi

Selain yang memiliki risiko kecil, lebih baik datang ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk berkonsultasi. Kecuali jika memang penderita sudah mengalami gejala nyeri pada bagian dada dan sesak napas, maka dokter akan memberikan tindakan CT Scan dengan menggunakan kontras untuk melihat apakah ada penyempitan.

Share:

Tags:

Beri Komentar